perjalanan karir blink indonesia
Grup musik ini direncanakan sejak awal 2011 oleh Ibu Yanie, ibunda dari Umay, karena melihat banyaknya girl band yang bermunculan pasca serbuan gelombang musik korea. Maka dicarilah relasi terdekat, anak-anak yang punya kualitas diatas rata-rata dan kriteria yang baik, meskipun tetap melalui tahapan audisi. Pada awalnya hanya Ify, Via, dan Shilla yang ditawari untuk membentuk grup musik girl band. Awalnya mereka hanya bertiga, yaitu Shilla, Via dan Ify saja. Namun, karena ingin menambah anggota baru, kemudian diadakan audisi. Masuklah Febby dan Pricilla. Tercatat masing-masing personel memiliki latar belakang menyanyi yang cukup kuat. Shilla, Sivia, dan Ify alumni Idola Cilik Musim Pertama. Febby, yang sempat berolah vokal di Pranajaya. Dan Pricilla, sejak kecil sudah aktif bernyanyi dari satu panggung ke panggung lain.
Blink juga sering meng-cover lagu-lagu lain untuk latihan dan dibawakan secara akapela. Mereka seringkali mengunggah video latihan mereka di jejaring sosial Youtube. Seperti "Firework" daripenyanyi Katy Perry (Blink - Cover Firework), lagu "Bukannya Aku Takut" dari grup musik Juliette (Blink - Cover Bukannya Aku Takut), dan lain-lain.
Blink tampil pertama kali dihadapan publik di fX Mall Jakarta pada
tanggal 30 Juli 2011, menyanyikan lagu "Dansa Yuk Dansa", "Baby" dan
"Dengarkan Curhatku". Konsep awalnya, Blink hanya untuk fokus ke musik
saja. Yakni Blink sebagai girl band atau
grup musik yang tidak terkait dengan dunia pertelevisian. Akan tetapi,
melihat perkembangan yang ada, Blink akhirnya diundang tampil di acara televisi. Acara televisi perdana mereka adalah di Dahsyat RCTI tanggal 14 Agustus 2011, hal tersebut sudah ditunggu-tunggu oleh BlinkStar yang mayoritas sebagai penggemar dari masing-masing personil sebelum bersama Blink. Blink tampil pada segmen 6 setelah klip video SM*SH - I Heart You dan bincang-bincang bersama host dengan
membawakan single pertama mereka yang bertajuk "Sendiri Lagi" secara
langsung yang dimprovisasi penuh oleh Sivia dan Ify. Kemudian Blink
diundang tampil di Inbox SCTV tanggal 20 Agustus 2011, selain menyanyikan lagu seperti di Dahsyat, kala itu Blink menyuguhkan acapella dari lagu Price Tag. Dan kemudian menyusul tampil pada acara lainnya seperti Hip-Hip Hura SCTV tanggal 21 Agustus 2011 dimana Blink ditandingkan dengan Cherry Belle dalam sesi battle dance, Blink pun masuk nominasi kategori girl band Pendatang Baru Paling Inbox (Ter-Inbox) dalam gelaranInbox Awards 2011 diusia yang baru 2 bulan.
Melihat respon publik yang baik, Blink pun dipanggil kembali oleh beberapa acara musik seperti Dahsyat RCTI, Inbox SCTV, dll hingga talkshow yang terpaksa harus diundur untuk beberapa waktu. Dan hanya dalam waktu 4 bulan dari Agustus 2011 sampai November 2011,
Blink sudah menjalani sekitar lebih dari 40 kali performa. Mereka pun
tak luput dari kritikan tajam saat itu. Banyak yang mengatakan gaya awal
mereka mirip visual girl band Korea akan tetapi sebenarnya mereka menggunakan gaya visual di Indonesia yang sudah ada dan tidak terikat aturan sebagaimana girl band lainnya seperti Cherry Belle atau JKT48.Kritikan
lainnya ditujukan pada lagu yang mereka bawakan. Lagu (debut) pertama
Blink ialah lagu daur ulang yang pernah dinyanyikan oleh grup musik Beage yang berjudul Sendiri Lagi (yang dirilis Blink pada tahun 2011). Lewat singel lagu yang dibawakan dengan gaya acapella tersebut,
skeptisme pun berlanjut, Blink disangka grup paduan suara dan hanya
bisa mendaur ulang lagu agar menjadi populer. Namun segera beberapa
bulan kemudian Blink mematahkannya dengan merilis Dag Dig Dug/Putih Abu-Abu pada 19 November 2011 di Inbox SCTV. Lewat lagu itu, akhirnya Blink didaulat untuk menjadi karakter sentral dalam sinetron Putih Abu-Abu dan kemudian lagu tersebut menjadi lagu tema sinetron Putih Abu-Abu yang ditayangkan di SCTV. Sebelumnya Blink juga sempat belajar khusus kepada Yovie Widianto bagaimana agar siap menjadi girl band terbaik yang mengutamakan vokal dan performa panggung.
Terpilihnya Blink dalam sinetron Putih Abu-Abu juga melibatkan faktor lain. Faktor tersebut adalah anti-lipsync. Selama ini Blink (sedari awal) dikenal sebagai salah satu grup musik yang lepas dari stigma lipsync. Kualitas vokal menjadi yang terpenting bagi mereka. Kalaupun diminta lipsync oleh penyelenggara acara demi teknis pertunjukan, Blink tetap akan mengeluarkan suara.
Disamping itu, faktor pertunjukan akustik (live) juga menjadi
pertimbangan. Banyak adegan yang menuntut adanya pertunjukan akustik
(live) oleh personel Blink sesuai jalan cerita yang ada.
Proyek mereka dalam sinetron Putih Abu-Abu di SCTV bersama Derby Romero, Eza Gionino, Ratna Kharisma Adzana,
dan lain-lain secara langsung melambungkan nama Blink dalam belantika
musik Indonesia. Dalam sinetron tersebut Blink merilis lagu-lagu mereka
satu persatu bergantung jalan cerita yang ada, dengan minimal 3 versi
pada setiap lagunya, yaitu akustik (live), pop dan pop (elektro)/ Remix, seperti pada lagu About You terdapat beberapa versi termasuk versi akustik gitar (live) yang dibawakan Shilla.Selain itu, Blink juga terlibat penuh sebagai tokoh utama dalam Konser Istimewa Putih Abu-Abu (versi musikal dari sinetron Putih Abu-Abu). Pada Konser Istimewa Putih Abu-Abu Chapter 1, Blink didukung oleh bintang tamu 7icons, SM*SH, Super 9 Boyz, dan lain-lain. Yang mana ditutup dengan lagu pamungkas waktu itu adalahDag Dig Dug versi Remix. Kemudian pada gelaran Konser Istimewa Putih Abu-Abu Chapter 2, Blink didukung oleh bintang tamu 7icons, Vierra, Dragon Boyz, Cherry Belle, dll dengan lagu penutup konser Sejuta Rasanya.
Popularitas mereka yang kian melesat sempat membuat khawatir Blink. Dampak negatifnya terjadi saat pementasanKonser Istimewa Putih Abu-Abu Chapter 2, rest area Blink banyak diserbu penggemar daripada Cherry Belle atau 7icons.
Meskipun banyak sentimen negatif yang berkembang, dikarenakan sepanjang
sejarah hanya Blink-lah yang menjadi pionir untuk bermain sinetron
sampai ratusan episode dan mampu mengendalikan citra sebuah stasiun televisi berskala nasional, sedangkan boy band atau girl band lain, hanya beberapa episode atau mengisi drama reality Awalnya
Putih Abu-Abu adalah dimaksudkan sebagai proyek non-unggulan dan media
promosi bagi Blink, hanya sebatas itu. Namun ternyata hasil yang dicapai
melebihi dugaan serta menjadi program unggulan utama.
Blink dan Putih Abu-Abuberubah menjadi lokomotif bagi hampir seluruh program SCTV. Hal itu terbukti tatkala Putih Abu-Abu sukses, maka FTV dan acara-acara lainnya juga ikut terdongkrak naik ratingnya. Terlebih Konser Istimewa Putih Abu-Abu menjadi rekor pencapaian rating bagi SCTV.
Blink dan Putih Abu-Abuberubah menjadi lokomotif bagi hampir seluruh program SCTV. Hal itu terbukti tatkala Putih Abu-Abu sukses, maka FTV dan acara-acara lainnya juga ikut terdongkrak naik ratingnya. Terlebih Konser Istimewa Putih Abu-Abu menjadi rekor pencapaian rating bagi SCTV.
Pada posisi yang krusial, menyebabkan banyak pihak berkepentingan dengan
apapun yang berkaitan dengan Blink. Akan tetapi, hal itu sedikit banyak
menggambarkan situasi yang dihadapi. Dalam Putih Abu-Abu dikisahkan perjalanan karier Blink. Cerita perjuangan Blink, dari bukan siapa-siapa menjadi girl band nomor
satu dirangkai sebagai bentuk jalan cerita perjalanan karier Blink,
meskipun hal tersebut jauh bertolak belakang dengan karier Blink
sesungguhnya. Sementara berkecimpung dalam Putih Abu-Abu, Blink juga tetap rutin dengan jadwal reguler mereka untuk mengisi acara televisi dan even-even luar daerah. perjalanan karir blink indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar