Sejarah Musik Melayu
berbicara soal musik melayu mungkin kita pernah mendengar lagu yang berjudul Gerimis Mengundang yang dinyanyikan oleh salah satu grup band malaysia, atau laguIsabela yang di bawakan oleh penyanyi malaysia bernama Amy Search, yang kemudian laguisabella di bawakan ulang oleh band Indonesia ST12. Musik melayu cukup populer di tahun 90-an di Indonesia, tapi belakangan ini juga musik melayu kembali di nikmati oleh masyarakat Indonesia. bisa dilihat dari banyak munculnya band-band baru yang membawakan genre musik Pop Melayu. Tapi bagaimana sebenarnya sejarah musik melayu itu sendiri, ok sob mending sekarang kita bahas sejarah musik melayu.
Sejarah musik melayu kita awali dari musik melayu merupakan musik tradisional yang khas di wilayah Pantai Timur Sumatera dan Semenanjung Malaysia. Dan musik ini didominasi oleh permainan rebana, petikan gambus, pukulan gong dan alunan serunai. Gaya musik jenis ini dapat kita jumpai di Riau, Palembang, Deli, Aceh, ataupun di Singapura sampai Malaysia.
Dalam sejarah musik melayu, bisa dikatakan musik melayu sangat terpengaruh oleh musik Cina, Portugis, India, Arab dan juga Persia. Sejarah musik melayu dapat dilihat dari pengaruh luar dalam seni musik atupun tarian melayu. Pengaruh ini terjadi karena hubungan perdagangan antara kerajaan Melayu Aru yang berpusat di Deli dengan Malaka yang sudah berlangsung sejak abad ke-13. Sejak tahun 1511 M, Malaka menjadi benteng Portugis, dari situ pengaruh musik Portugis mewarnai nada dan gerak tari melayu. Pengaruh Portugis tersebut tergambar dalam tari atau rentak Pulau Sari yang lebih dikenal dengan nama Seramapang XII.
Kemudian dalam sejarah musik melayu yang dilihat musik melayu berakar dari musik Arab, seperti Qasidah. Ini bermula saat kedatangan dan penyebaran agama Islam di Nusantara di tahun 635 sampai 1600 oleh orang Arab, Gujarat dan Persia. Ini bermula dari pembacaan syair atau juga dapat disebut Gurindam yang kemudian dinyanyikan, lalu dipakai juga untuk mengiringi tari-tarian. Sejarah musik melayu berlanjut saat dibukanya Terusan Suez, terjadi arus migrasi orang Arab dan Mesir yang masuk ke Hindia Belanda di tahun 1870 sampai 1888. Mereka membawa alat musik Gambus dan juga memainkan musik Arab. Dan kemudian pengaruh ini mulai bercampur dengan musik tradisional dengan syair Gurindam dan juga alat musik tradisional lokal seperti gong, serunai dan sebagainya.
Kemudian dalam sejarah musik melayu, sekitar tahun 1940 lahirlah musik Melayu Deli, dan gaya permainan musik disini sudah jauh berbeda dengan akarnya yaitu musik Qasidah. Dalam sejarah musik melayu disini berkembang tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi berkembang menjadi musik nyanyian hiburan dan juga pengiring tarian khas orang melayu pesisir timur Sumatera dan juga Semenanjung Malaysia. Sejarah musik melayu berlanjut ke skitar tahun 1950-an, dimana perkembangan alat musik elektronik mulai berkembang, yang kemudian musik melayu mulai diperkenalkan oleh pengeras suara, gitar listrik atupun bahkan keyboard. Dan dari sana juga musik melayu mulai masuk ke industri rekaman.
Kemudian dalam sejarah musik melayu, sekitar tahun 1940 lahirlah musik Melayu Deli, dan gaya permainan musik disini sudah jauh berbeda dengan akarnya yaitu musik Qasidah. Dalam sejarah musik melayu disini berkembang tidak hanya menyanyikan syair Gurindam, tetapi berkembang menjadi musik nyanyian hiburan dan juga pengiring tarian khas orang melayu pesisir timur Sumatera dan juga Semenanjung Malaysia. Sejarah musik melayu berlanjut ke skitar tahun 1950-an, dimana perkembangan alat musik elektronik mulai berkembang, yang kemudian musik melayu mulai diperkenalkan oleh pengeras suara, gitar listrik atupun bahkan keyboard. Dan dari sana juga musik melayu mulai masuk ke industri rekaman.
Lalu bagaimana dengan sejarah musik melayu dalam perkembangannya di masa kini? Di saat musik melayu mulai populer karena banyaknya band-band yang membawakan genre pop melayu, dan dari situ juga mengundang beberapa pro dan kontra. Ada beberapa komentar dari beberapa musisi tanah air yang mengatakan bahwa musik melayu merupakan sebuah degradasi atau penurunan mutu dalam hal musik, dan ini menimbulkan “perang dingin” antar para musisi. Dan dilihat dari sisi lain dalam sejarah musik melayu, memang di Indonesia musik melayu pernah merasakan yang namanya “mati suri”, dan kemudian musik melayu kembali populer setelah munculnya band-band seperti ST12, Wali, Hijau Daun ataupun yang lainnya.Sejarah Musik Melayu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar